Taman Nasional Siberut Lepasliarkan 41 Ekor Penyu Sisik Ke Samudera Hindia

Pelepasan Tukik di Dusun Pusaregat Desa Sagulubbeg - Taman Nasional Siberut

Sagulubbeg, Siberut - Penyu atau biasa disebut Tukik, merupakan salah satu fauna yang dilindungi karena populasinya yang terancam punah. Reptil laut ini mampu bermigrasi dalam jarak yang sangat jauh di sepanjang kawasan Samudera Hindia. Untuk dapat mencegah punahnya habitat penyu karena predator alami maupun manusia, maka perlu dilakukan upaya konservasi.

Kegiatan konservasi merupakan salah satu cara untuk menjaga kelestarian habitat penyu di Indonesia. 

Pada tanggal 11 Mei 2021, telah dirilis 41 ekor tukik berlokasi di Desa Sagulubbeg Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagai salah satu upaya pelestarian, "Tukik dirilis sesegara mungkin sesaat setelah menetas, dengan harapan agar memori ingatan lokasi kelahiran tidak hilang dan meminimalisir kematian di lokasi penetasan", ucap Rusdianto selaku Kepala Resort Sagulubbeg BTN Siberut.


Telur tersebut menetas hanya sebanyak 41 ekor dari jumlah totalnya yang sebanyak 80an butir. Rendahnya persentase penetasan disinyalir akibat proses pemindahan yang cukup lama dan telur sempat mengalami guncangan selama proses evakuasi.

Diawali pada tanggal 10 Maret 2021, anggota personil Resort Sagulubbeg Balai Taman Nasional Siberut menemukan sarang/ lokasi bertelur penyu jenis penyu sisik.

Dikarenakan lokasi penemuan tergolong daerah dengan tingkat keselamatan telur yang rendah, akibat banyaknya predator berupa Babi Hutan dan Babi ternak milik masyarakat, oleh sebab itu Tim melakukan pemindahan/ evakuasi telur ke tempat penetasan semi alami milik Balai Taman Nasional Siberut. Jumlah telur yang di selamatkan berjumlah sebanyak ±80 butir telur meskipun tidak menetas seluruhnya.

Selamat jalan 41 ekor generasi baru, dari kami Tim Resort Sagulubbeg Taman Nasional Siberut